Penasehat kontra-terorisme Amerika Serikat (AS) John Brennan yang
dinobatkan sebagai calon Direktur Dinas Intelijen AS (CIA) diklaim telah
berpindah keyakinan dan masuk Islam. Klaim itu diutarakan oleh mantan
agen Biro Investigasi Federal (FBI).
Salah seorang mantan pejabat FBI John Guandolo mengatakan, Brennan pernah mengunjungi kota suci Mekah dan Madinah bersama sejumlah pejabat Arab Saudi. Para pejabat Saudi itu dikabarkan membujuk Brennan untuk masuk Islam. Peristiwa itu terjadi pada dekade 1990an, tepat pada saat Brennan berdinas di Saudi.Kunjungan ke dua kota suci itu dilakukan oleh Brennan bertepatan dengan musim Haji. Meski demikian, Guandolo yang sedang berbicara di acara Trento Radio Show tidak menyebutkan, apakah Brennan memasuki masjid di dua kota itu. Seperti diketahui, seorang non-Muslim jelas dilarang memasuki Masjidilharam.
"Brennan tidak cocok untuk memimpin CIA, Pemerintah AS yang ada di Arab Saudi (pada dekade 1990an) menjadi saksi mata akan meningkatnya hubungan Brennan yang bekerja dengan Pemerintah Saudi. Mereka juga menyaksikan Brennan masuk Islam," ujar Brennan, seperti dikutip Daily Mail, Rabu (13/2/2013).
Pria berusia 57 tahun itu merupakan seorang veteran di dunia intelijen Negeri Paman Sam. Brennan dinobatkan menjadi Direktur CIA baru pada 7 Januari, secara langsung oleh Presiden Barack Obama.
Sebagai seorang pejabat keamanan, Brennan bukan seorang Republik atau Demokrat. Panetta dan Morrell juga menyambut hangat pencalonan para penggantinya. Brennan sempat dicalonkan oleh Obama pada 2008 silam sebagai Direktur CIA, namun Brennan justru menarik diri karena sejumlah alasan.
Sejauh ini, CIA belum berkomentar mengenai klaim yang diutarakan oleh Guandolo. Pencalonan Brennan sebagai pimpinan CIA juga sempat mendapat kritik oleh sejumlah kalangan politik di AS.(okez)
Salah seorang mantan pejabat FBI John Guandolo mengatakan, Brennan pernah mengunjungi kota suci Mekah dan Madinah bersama sejumlah pejabat Arab Saudi. Para pejabat Saudi itu dikabarkan membujuk Brennan untuk masuk Islam. Peristiwa itu terjadi pada dekade 1990an, tepat pada saat Brennan berdinas di Saudi.Kunjungan ke dua kota suci itu dilakukan oleh Brennan bertepatan dengan musim Haji. Meski demikian, Guandolo yang sedang berbicara di acara Trento Radio Show tidak menyebutkan, apakah Brennan memasuki masjid di dua kota itu. Seperti diketahui, seorang non-Muslim jelas dilarang memasuki Masjidilharam.
"Brennan tidak cocok untuk memimpin CIA, Pemerintah AS yang ada di Arab Saudi (pada dekade 1990an) menjadi saksi mata akan meningkatnya hubungan Brennan yang bekerja dengan Pemerintah Saudi. Mereka juga menyaksikan Brennan masuk Islam," ujar Brennan, seperti dikutip Daily Mail, Rabu (13/2/2013).
Pria berusia 57 tahun itu merupakan seorang veteran di dunia intelijen Negeri Paman Sam. Brennan dinobatkan menjadi Direktur CIA baru pada 7 Januari, secara langsung oleh Presiden Barack Obama.
Sebagai seorang pejabat keamanan, Brennan bukan seorang Republik atau Demokrat. Panetta dan Morrell juga menyambut hangat pencalonan para penggantinya. Brennan sempat dicalonkan oleh Obama pada 2008 silam sebagai Direktur CIA, namun Brennan justru menarik diri karena sejumlah alasan.
Sejauh ini, CIA belum berkomentar mengenai klaim yang diutarakan oleh Guandolo. Pencalonan Brennan sebagai pimpinan CIA juga sempat mendapat kritik oleh sejumlah kalangan politik di AS.(okez)
Categories:
International